Selamat datang diblog komunitas senapan angin tangerang

Berpetualang Bersama Gejlug tangerang Banten

Selasa, 16 Februari 2010



Sungailiat, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka bekerjasama dengan tim laboratorium dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengambil sampel otak anjing liar yang terjaring sejak dilakukannya pemberantasan anjing liar.

Kabid Peternakan Dinas pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka, Rahmani, mengatakan pihaknya terus melakukan pemberantasan anjing liar di daerah sekitar kota Sungailiat, namun baru kali ini dilakukan pemeriksanan otak anjing liar sebagai antisipasi penyakit rabies atau anjing gila di Kecamatan Sungailiat.

Menurut Rahmani, secara historis Bangka Belitung bebas dari penyakit rabies, namun hal tersebut akan dibuktikan dengan melakukan pemeriksaan otak anjing liar atau anjing yang tidak bertuan. Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti pertemuan pada awal bulan November lalu di Banda Aceh dalam rangka pemberantasan penyakit Rabies pada anjing untuk wilayah Sumatera, sebagai pengevaluasian daerah-daerah yang secara historis belum terindikasi penyakit rabies.

Namun, jika terindikasi anjing yang sudah diambil sampel otaknya terjangkiti rabies, tindakan yang dilakukan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka akan melakukan eliminasi pada semua anjing liar, melakukan vaksinasi rabies terhadap anjing peliharaan, serta memperketat pengawasan keluar masuknya anjing ke Bangka Belitung dari luar daerah.

Rahmani menyebutkan, ciri ciri anjing yang sudah terjangkit rabies adalah anjing yang sudah kehilangan kontrol atau gila, lari tidak beraturan arah, semua benda yang berada didekatnya akan digigit termasuk manusia, mata merah, selalu mengeluarkan air liur dan ekor dilengkungkan diantara paha, namun dalam waktu 12 hari anjing gila tersebut akan mati dengan sendirinya.

Sumber Google.com
(Ema Tridesventri/HF)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

itu dianggap kejam atau nggak ya...anjing dibantai seperti itu, namun jg ngabayakan orang banyak jk hidup secara liar